Bayangkan ini. Anda sudah bertahun-tahun menabung, berdoa, dan menanti panggilan ke Baitullah. Namun, saat tiba waktunya mendaftar, muncul pertanyaan besar: pilih Haji Reguler atau Haji Plus?
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebelum mengambil keputusan, yuk kita bahas lebih dalam!
Haji Reguler: Menunggu Lama, Biaya Lebih Terjangkau
Haji Reguler dikelola langsung oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Biaya lebih terjangkau, biasanya sekitar Rp40-50 juta, tetapi konsekuensinya adalah masa tunggu yang sangat lama—bisa mencapai 10-30 tahun, tergantung daerah.
Namun, ada nilai plusnya: bimbingan manasik lebih lengkap dan fasilitas dasar seperti konsumsi serta transportasi tetap disediakan. Cocok bagi mereka yang ingin haji dengan biaya lebih hemat dan siap bersabar menunggu giliran.
Haji Plus: Berangkat Lebih Cepat, Biaya Lebih Mahal
Haji Plus dikelola oleh travel swasta berizin resmi dengan kuota terbatas. Masa tunggu jauh lebih singkat, sekitar 5-7 tahun, bahkan ada yang bisa 1-2 tahun.
Biayanya memang lebih mahal, berkisar Rp150-300 juta, tetapi fasilitas yang didapat lebih nyaman: hotel dekat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, transportasi lebih baik, serta bimbingan eksklusif dari pembimbing berpengalaman.
Cocok bagi yang ingin ibadah lebih nyaman dan tidak ingin menunggu terlalu lama.
Jadi, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Keputusan terbaik bergantung pada prioritas Anda. Jika ingin lebih hemat dan bersedia menunggu, Haji Reguler bisa jadi pilihan. Tetapi jika ingin lebih cepat berangkat dengan fasilitas lebih nyaman, Haji Plus lebih direkomendasikan.
Yang paling penting, pastikan Anda mendaftar melalui jalur resmi dan mulai persiapkan hati serta finansial dari sekarang.
Sudah siap merencanakan perjalanan suci Anda? Kunjungi umroh-jannahfirdaus.com untuk mendapatkan informasi haji dan umroh terbaik!
