Sejarah Menara Masjid Nabawi dan Perubahannya dari Masa ke Masa
Kalau kamu pernah berkunjung ke Masjid Nabawi, pasti kamu melihat menara-menara tinggi yang menjulang anggun ke langit Madinah. Tapi, tahukah kamu bahwa menara-menara ini dulunya tidak setinggi atau sebanyak sekarang?
Yuk, kita telusuri perjalanan sejarah menara Masjid Nabawi yang menyimpan kisah menarik dari zaman ke zaman!
Awalnya Tanpa Menara
Ketika Masjid Nabawi pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW pada tahun 622 M, bangunannya sangat sederhana. Tak ada kubah, apalagi menara. Adzan dikumandangkan langsung dari halaman masjid atau atap rumah Rasulullah SAW.
Zaman berganti, kebutuhan umat pun berkembang. Maka datanglah ide pembangunan menara agar suara adzan bisa terdengar lebih jauh.
Menara Pertama: Era Dinasti Umayyah
Menara pertama Masjid Nabawi dibangun pada masa Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Umayyah (sekitar tahun 706 M). Saat itu, Masjid Nabawi direnovasi besar-besaran dan ditambahkan empat menara di setiap sudutnya. Ini adalah tonggak awal perubahan besar masjid tersebut.
Bayangkan, dari semula tanpa menara, kini mulai berdiri struktur tinggi yang membuat gema adzan semakin luas jangkauannya.
Perubahan di Masa Mamluk dan Ottoman
Selama masa kekuasaan Mamluk dan kemudian Utsmaniyah (Ottoman), Masjid Nabawi terus direnovasi. Menara yang rusak diganti, diperindah, bahkan ditinggikan. Salah satu menara terkenal adalah Menara Bab al-Salam, yang menjadi salah satu ikon Masjid Nabawi.
Pada masa Sultan Abdul Majid II dari Ottoman, arsitektur masjid semakin megah dengan sentuhan khas Turki, termasuk pada desain menaranya.
Modernisasi di Era Saudi
Saat Arab Saudi berdiri, terutama sejak abad ke-20, Masjid Nabawi memasuki masa perluasan besar-besaran. Menara-menara lama yang sudah usang diganti dengan menara baru yang jauh lebih tinggi, elegan, dan megah.
Kini, Masjid Nabawi memiliki 10 menara yang masing-masing menjulang sekitar 105 meter. Setiap menara dilengkapi sistem pengeras suara canggih, yang memungkinkan suara adzan terdengar sampai radius yang sangat luas.
Menara-menara ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat mengumandangkan adzan, tapi juga menjadi simbol kejayaan dan kemuliaan rumah Allah di bumi.
Menara yang Tak Pernah Sepi dari Doa
Setiap hari, dari menara inilah suara adzan menggema, memanggil jutaan hati untuk bersujud. Menara-menara ini seolah menjadi saksi bisu perubahan zaman, namun tetap menjaga semangat awal masjid: menyatukan umat.
Siap Menyaksikan Sendiri Keagungannya?
Kalau kamu ingin melihat langsung menara-menara megah Masjid Nabawi dan merasakan keindahan spiritual Madinah, sekaranglah waktunya.
Yuk, wujudkan niat umrohmu bersama kami! Temukan paket terbaik dan informasi lengkap di https://umroh-jannahfirdaus.com
Karena setiap menara yang kamu pandangi di sana, akan mengingatkanmu pada panggilan Ilahi yang tak pernah berhenti.